Kitatelah lihat apa yang dikatakan Al Qur'an tentang Taurat, Zabur & Injil (Al-Kitab). Kita baca bahwa Al Qur'an menyatakan dengan jelas bahwa para pengikut Injil masih memiliki pesan dari Allah pada zaman Nabi Muhammad (SAW), sekitar 600 M - sehingga tidak rusak (berubah) sebelum tanggal tersebut. Al-Qur'an menegaskan bahwa pesan asli dalam Injil adalah Read More ยปKitab Injil Sedangkandalam kitab zabur berisi 150 nyanyian yang langsung disenandungkan oleh nabi dawud as. Kitab zabur merupakan ajaran yang memiliki 5 nyanyian antara lain : 1. Nyanyian kebaktian kepada tuhan 2. Nyanyian seseorang untuk memuji tuhan dan mengucapkan rasa syukur 3. Beberapa ratapan jama'ah 4. Doa masing masing 5. Nanian untuk sang raja 3. NabiIsa memperkenalkan dirinya kepada orang lain. Kemudian ia bersaksi atas tuduhan keji yang dilemparkan kepada ibunya. Inilah mukjizat Nabi Isa AS yang pertama dalam hidupnya. Ia berkata, "Sesungguhnya aku ini hamba Allah SWT, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi." Hal tersebut tertuang dalam QS. Maryam ayat 30: Masalahnya apakah ajaran poligami yang sedang kita diskusikan ini dibenarkan dalam Taurat dan Injil? Faktanya, Allah dalam Taurat dan Injil menghendaki kesetiaan perkawinan monogami. Nabi Muhammad melindungi para janda tersebut dengan menikahi. Demikian juga Nabi Sulaiman yang beristri 300 dan bergundik 700 orang, serta Nabi Nuh yang NabiUmmi, yang mereka dapati tercantum di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka." (Al-Qur'an 7: 158) Tidak diragukan lagi terdapat banyak nubuatan mengenai kedatangan Nabi Muhammad saw. dalam Alkitab, namun dalam kutipan ayat Al-Qur'an di atas, Taurat dan Injil telah disebutkan secara khusus; karena Nabi Musa as dan Isa as adalah tokoh-tokoh yang terkemuka di antara semua nabi-nabi Bani Israil. UmatMuslim menyatakan bahwa Muhammad adalah nabi terakhir, yang dinubuatkan dalam Kitab Injil dan Kitab Taurat. Musa dalam Kitab Taurat pernah menubuatkan tentang nabi . "Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu" (Taurat Kitab Ulangan 18:15). UyHhL. Jakarta - Meski sudah lewat 12 Rabiul Awal, masyarakat di berbagai daerah masih melakukan berbagai acara untuk memperingati Maulid Nabi. Memang, tradisi di Indonesia, peringatan Maulid Nabi tidak mesti bersamaan pada hari H kelahiran Nabi. Kelahiran nabi akhir zaman, Muhammad SAW telah diramalkan oleh para ahli kitab, baik Yahudi maupun Nasrani. Mereka yakin nabi mulia itu akan datang dan menyempurnakan agama. Ramalan itu tak lepas dari disebutnya sosok dan ciri-ciri Nabi Muhammad SAW dalam kitab suci umat terdahulu. Misalnya, dalam Taurat maupun Injil. Kisah percakapan Nabi Musa dengan Allah SWT menunjukkan bahwa sebenarnya ciri-ciri Nabi Muhammad sudah disinggung dalam kitab suci. Antara Lesti Kejora, Lagu 'Sekali Seumur Hidup' dan Cinta Sejati dalam Perspektif Islam Maulid Nabi dan Kisah Nabi Musa Iri Lantas Kepincut Jadi Umat Muhammad SAW Antara Lesti Kejora, Lagu 'Sekali Seumur Hidup' dan Cinta Sejati dalam Perspektif Islam Bahkan saking mengimaninya, sebelum Rasulullah SAW lahir, umat Yahudi selalu bertawasul kepadanya agar diberi kemenangan saat melakukan peperangan. Mereka juga berdoa agar nabi akhir zaman itu berasal dari kaumnya. Namun, Yahudi adalah kaum yang tinggi hati. Akibatnya, ketika Nabi Muhammad SAW terlahir bukan dari Bani Israil, mereka tidak lagi mengimaninya. Sosok yang mereka tunggu ternyata terlahir dari bany Quraisy. Terlepad dari hal itu, dalam Kitab Taurat, sosok dan ciri-ciri Nabi Muhammad sudah tercatat dengan baik. Itu adalah jawaban kenapa rabi Yahudi bisa dengan mudah mengenali tanda-tanda kenabian Muhammad SAW, meski kala itu belum diangkat sebagai Rasul. Saksikan Video Pilihan IniBudidaya Lebah Madu Ala Santri Rubat Mbalong CilacapJemaat Samaria berjalan saat fajar menuju puncak Gunung Gerizim selama perayaan Shavuot menurut tradisi Samaria di dekat kota Nablus di Tepi Barat utara 5/6/2022. Perayaan ini menandai pemberian Taurat kepada orang Israel di Gunung Sinai selama tujuh minggu setelah eksodus alkitabiah mereka dari Mesir.AFP/Jaafar AshtiyehMengutip laman NU, Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip riwayat berikut ุนูŽู†ู’ ุนูŽุทูŽุงุกู ุจู’ู†ู ูŠูŽุณูŽุงุฑูุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‚ููŠุชู ุนูŽุจู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ูŽ ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ููŽู‚ูู„ู’ุชู ุฃูŽุฎู’ุจูุฑู’ู†ููŠ ุนูŽู†ู’ ุตูููŽุฉู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูููŠ ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุฑูŽุงุฉู. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุฌูŽู„ู’ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู…ูŽูˆู’ุตููˆููŒ ูููŠ ุงู„ุชู‘ูŽูˆู’ุฑูŽุงุฉู ูƒูŽุตูููŽุชูู‡ู ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ู "ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุฅูู†ู‘ูŽุง ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ู’ู†ูŽุงูƒูŽ ุดูŽุงู‡ูุฏู‹ุง ูˆูŽู…ูุจูŽุดู‘ูุฑู‹ุง ูˆูŽู†ูŽุฐููŠุฑู‹ุง ูˆูŽุญูุฑู’ุฒู‹ุง ู„ูู„ู’ุฃูู…ู‘ููŠู‘ููŠู†ูŽุŒ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุนูŽุจู’ุฏููŠ ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ููŠุŒ ุณูŽู…ู‘ูŽูŠู’ุชููƒูŽ ุงู„ู’ู…ูุชูŽูˆูŽูƒู‘ูู„ูŽุŒ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุจูููŽุธู‘ู ูˆูŽู„ูŽุง ุบูŽู„ููŠุธูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ุตุฎู‘ูŽุงุจ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุณู’ูˆูŽุงู‚ูุŒ ูˆูŽู„ูŽุง ูŠูŽุฌู’ุฒููŠ ุจูุงู„ุณู‘ูŽูŠู‘ูุฆูŽุฉู ุงู„ุณู‘ูŽูŠู‘ูุฆูŽุฉูŽุŒ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽุนู’ูููˆ ูˆูŽูŠูŽุตู’ููŽุญูุŒ ูˆูŽู„ูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ู’ุจูุถูŽู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูู‚ููŠู…ูŽ ุจูู‡ู ุงู„ู’ู…ูู„ู‘ูŽุฉูŽ ุงู„ู’ุนูŽูˆู’ุฌูŽุงุกูŽุŒ ุจูุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽูŠูŽูู’ุชูŽุญูŽ ุจูู‡ู ู‚ูู„ููˆุจู‹ุง ุบูู„ูุงุŒ ูˆูŽุขุฐูŽุงู†ู‹ุง ุตูู…ู‘ู‹ุงุŒ ูˆูŽุฃูŽุนู’ูŠูู†ู‹ุง ุนูู…ู’ูŠู‹ุง " Artinya โ€œDari Atha bin Yasar, dia berkata, Dia pernah bertemu Abdullah ibnu Amr, lalu ia bertanya kepadanya, Ceritakanlah kepadaku tentang sifat Rasulullah saw di dalam kitab Taurat.โ€™ Abdullah bin Amr menjawab, Memang benar, demi Allah, sesungguhnya sifat beliau terdapat dalam kitab Taurat, persis seperti dijelaskan dalam Al-Qurโ€™an, Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu sebagai saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, serta menjadi benteng bagi orang-orang yang ummi. Engkau adalah hamba dan Rasul-Ku, Aku menamaimu mutawakkilโ€™ orang yang berserah diri, engkau tidak bersikap keras juga tidak berhati kasar. Allah tidak akan mencabut nyawanya sebelum ia mampu meluruskan ajaran agama yang menyimpang dengan kalimat La ilaha illallahโ€™, menyadarkan orang yang hatinya masih tertutup dari kebenaran, telinganya masih tuli dari kebajikan, dan matanya buta dari ajaran yang lurus.โ€™โ€ Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qurโ€™anil Adzim, 2000 juz VI, halaman 407. Dalam tafsir tersebut, disebut bahwa Nabi Muhammad adalah saksi, pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Nabi Muhammad juga menjadi benteng bagi orang yang ummi bodoh atau membawa pencerahan. Nabi digambarkan sebagai orang yang berserah diri mutawakil, tidak keras dan berhati lembut. Nabi Muhammad tidak akan wafat sebelum berhasil meluruskan agama yang menyimpang dengan kalimat 'La ilaaha Illallaah', tiada tuhan selain Allah. Nabi Muhammad juga membawa cahaya kebenaran untuk orang yang hatinya masih tertutup, masih tuli dari kebahikan dan buta matanya dari ajaran yang lurus. Tim Rembulan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

nabi muhammad dalam injil dan taurat